Jumat, 09 Juni 2017
HORMON Dapat Mengatasi Penuan Dini
Apakah anda tau?, ternyata HORMON Dapat Mengatasi Penuan Dini khususnya melalui terapi Hormon, terkadang kita menyepelekan HORMON pada tubuh kita sehingga pertumbuhan pada tubuh kita tidak terkontrol dengan baik yang memacu kegagalan pada sistem pertumbuhan, beberapa ilmuan menjelaskan seperti pendapat Dr Sofiya Milman, peneliti dari Albert Einstein Collage of Medecine, New York, Amerika Serikat, hormon (dari bahasa Yunani, horman , “yang menggerakkan”) adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antarkelompok sel. Hormon berfungsi memberikan sinyal ke sel target yang selanjutnya akan melakukan suatu tindakan atau aktivitas tertentu.
“Pesan hormon sangat bervariasi, termasuk di antaranya perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan, atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan metabolisme, dan persiapan aktivitas baru atau fase kehidupan misalnya pubertas dan menopause,” ujar Dr Milman seperti yang dilansir dari dailymail.co.uk. Dr Milman menyebutkan, ada beberapa jenis hormon dalam tubuh manusia yang memiliki fungsi masingmasing.
Misalnya, hormon estrogen, yaitu hormon sistem reproduksi perempuan dan hormon yang terkait dengan menopause. Ada pula hormon testosteron, yakni hormon terpenting dalam tubuh pria. Namun sayangnya, menurut Dr Milman, kadar puncak produksi hormon menurun seiring pertambahan umur. Bila pada usia 20 tahun, produksi hormon bisa mencapai 100%, maka pada usia 30 tahun menurun menjadi 80%, 40 tahun menjadi 60%, 50 tahun menjadi 40%, 60 tahun menjadi 25%, 70 tahun menjadi 15%, dan 80 tahun menjadi 5%.
Jika keseimbangan semua hormon ini hancur, maka dampak negatifnya akan dirasakan oleh tubuh Anda, lebih-lebih terhadap proses penuaan,” katanya. Lebih lanjut Dr Milman menerangkan, kurangnya hormon estrogen pada perempuan misalnya, mengakibatkan penciutan organ dan proses penuaan, kekeringan kulit dan kurangnya kolagen yang menimbulkan keriputan kulit dan rasa gatal, berkurangnya cairan vagina, serta obesitas. Menurut Dr Milman, beberapa tahun belakangan ini penggunaan hormon dalam bidang anti-aging medicine memang sudah marak.
Anti-aging medicine kini merupakan salah satu spesialisasi bidang kedokteran yang menerapkan ilmu dan teknologi kedokteran mutakhir untuk deteksi dini, pencegahan, terapi, serta membalikkan disfungsi organ-organ dan penyakit berhubungan dengan usia tua. “Cukup banyak selebriti tertarik dengan terapi hormon ini, seperti Madonna, Demi Moore, Pamela Anderson, Jennifer Aniston, Debbie Harry, dan aktor senior, Sylvester Stallone. Mereka menggunakan terapi hormon jenis HGH atau Human Growth Hormone,” kata Dr Milman.
Sementara menurut dr Jessie Prihartanti, MBiomed (AAM) dari klinik Ultimo Jakarta, untuk mengatasi penuaan dini, terapi hormon bisa dilakukan. Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan terapi hormon, yakni mengevaluasi kondisi kesehatan melalui screening test agar bisa ditentukan level vitalitas dan fungsi tubuh secara spesifik. “Screening test penting dilakukan untuk mengetahui kadar hormon seseorang sehingga bisa dilakukan terapi yang sesuai dengan kebutuhan agar vitalitas, kualitas hidup meningkat, dan proses penuaan khususnya penuaan kulit bisa diperlambat,” ujar dr Jessie saat ditemui di Klinik Ultimo, Jakarta Selatan, Kamis (18/4) lalu.
Sebelum dilakukan terapi hormon, menurut dr Jessie, dokter juga akan melakukan serangkaian pemeriksaan dan penelusuran riwayat kesehatan keluarga pasien. Dosis terapi hormon diberikan berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut. Terapi bisa diberikan dalam dua bentuk, yaitu melalui suntikan dan spray . Terapi suntik berisi HGH mempunyai daya kerja langsung dan diberikan tiap dua pekan. Terapi jenis ini mempunyai risiko overdosis bila dokter tidak hati-hati dan terdapat withdrawal effect atau kondisi tidak nyaman sewaktu terapi dihentikan. Oleh karena itu, menurut dr Jessie, sebaiknya terapi jenis ini dilakukan oleh dokter ahli.
Sementara terapi spray merupakan terapi yang mendorong kelenjar pituitary memproduksi HGH, daya kerjanya tidak langsung, dilakukan dua kali sehari, tidak ada risiko overdosis, dan tidak ada withdrawal effect . Terapi hormon HGH merupakan pokok dari terapi anti-aging.
“Dengan dosis dan penanganan yang profesional, terapi hormon akan memberikan berbagai dampak positif. Di antaranya kulit menjadi lebih muda dan tebal, pertumbuhan rambut lebih tebal, berkurangnya kerutan pada kulit, perbaikan sintesa kolagen, berkurangnya selulit, penglihatan dan pendengaran membaik, perbaikan suasana hati, tidak cepat lelah, daya ingat meningkat, dan perbaikan pola tidur,” kata dr Jessie.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar